• cair@poliupg.ac.id

Total Produk Riset: 0

MODEL JARINGAN MESH PADA SISTEM INTERNET OF THINGS (IOT) UNTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Bidang Sains & Teknologi
  • Tim Peneliti Aisyah Amini A'maari Suhud
  • Jurnal Link Jurnal
  • Share on

Dominasi jumlah penduduk di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Angka tersebut meningkat pada 2025 hingga mencapai 170,4 juta jiwa atau 59,3% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 287 juta jiwa. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Memiliki sistem pengukuran kualitas lingkungan di beberapa kota namun pengukuran yang dilakukan oleh KLHK hanya pada satu titik untuk satu kota, sehingga hal ini tidak bisa menjadi acuan kualitas lingkungan untuk seluruh lokasi yang ada. Arsitektur IoT dapat menghubungkan semua perangkat komunikasi dan baik digunakan pengembangannya di berbagai bidang karena sifatnya yang dinamis membawa dampak yang signifikan pada aplikasi berbasis IoT terutama kemampuan beradaptasi dan jangkauan jaringan. Dengan menggunakan topologi mesh manfaat yang diperoleh dapat menambah dan mengganti klien mesh di jaringan berbasis IoT tanpa mengganggu klien mesh lainnya walau dengan konektivitas yang beragam. Sehingga dari penjelasan sebelumnya penelitian ini bertujuan melakukan perancangan “Model Jaringan Mesh Pada Sistem Internet of Things (IoT) Untuk Pemantauan Lingkungan” dengan kemampuan memantau kondisi lingkungan pada sistem IoT yang diharapkan mampu mendapatkan data yang variatif dari beberapa titik yang dibangun dengan menerapkan topologi mesh. Penelitian ini menerapkan beberapa hal berkaitan tentang uji sistem dengan menerapkan 2 Skenario topologi mesh serta menggunakan parameter perngukuran data uji throughput dan latency dengan size record 8-1024 bytes dan didukung oleh sensor data untuk memantau dan menjadi parameter pengukuran pemantauan lingkungan guna menguji kinerja broker/master/node Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan 2 skenario masing-masing dapat mendistribusikan data sensor sehingga berhasil melakukan broadcast data yang masuk ke server pada setiap skenario. Skenario I diperoleh hasil rata-rata throughput publish sebesar 20.75 Mbps, throughput subscriber sebesar 20.86 Mbps dan latency sebesar 6.54 ms. Serta skenario 2 dengan rata-rata throughput publish sebesar 20.75 Mbps, throughput subscriber sebesar 20.86 Mbps dan latency sebesar 8.58 ms

Kontak Peneliti Email Peneliti Print