Perkembangan Smart Home diperkiran akan meningkat pada tahun 2025 hingga menyentuh angka 478,2 juta pengguna. Smart Home memiliki fungsi utama untuk memerintah dan mengontrol suatu perangkat yang sudah diprogram untuk menjalankan aktifitas tertentu. Konsep yang dapat digabungkan dengan pemanfaatan Smart Home adalah arsitektur microservices yang bekerja dengan menyusun aplikasi menjadi ter-struktur sehingga menjadi collection of services yang mudah di-deploy (Independently deployable), setiap servis dapat berdiri sendiri (Loosely coupled), mudah diatur berdasarkan kebutuhan bisnis (Organized around business capabilities). Pada penelitian ini, data yang diterima oleh sensor dikirim melalui API Gateway hingga sampai ke lingkungan server. Pada server, microservices yang dibangun dibungkus dengan menggunakanan container docker untuk memudahkan aplikasi diimplementasi pada server. Adapun services yang di-build antara lain, service kontrol, service trigger, service scheduler, service database, service web- landing, dan service control. Berdasarkan hasil penelitian, perangkat smart home yang diuji dapat berubah kondisi 0 atau 1 berdasarkan service yang diaktifkan, dan dapat berjaan dengan baik sesuai dengan skenario yang diujikan.
Kontak Peneliti Email Peneliti Print